PASANG IKLAN ANDA

Friday, March 2, 2012

Puluhan Anak Punk Dikirim ke Sekolah Kepolisian Negara


Sebanyak 65 anak punk yang dijaring tim gabungan saat berpesta di Taman Budaya Banda Aceh, Sabtu (10/12/2011) malam lalu, Selasa kemarin dikirim ke Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Seulawah di Saree, Aceh Besar.

Puluhan anak punk itu dibawa dari Mapolresta Banda Aceh ke SPN Seulawah, menggunakan dua armada milik Dishubkominfo Banda Aceh, dikawal aparat kepolisian serta Satpol PP dan WH Banda Aceh.
Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan, 65 anak punk itu akan digembleng selama 10 hari dengan dibekali bimbingan akhlak, pengetahuan agama, serta pemahaman yang bisa mengubah pandangan mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
“Setelah mendapat pembinaan, mereka diharapkan bisa menjalani kehidupan normal, serta tidak kembali menjadi anak punk yang hidup di jalanan,” ujar Illiza.
Pantauan Serambi, pemberangkatan anak punk tersebut dilakukan pukul 15.45 WIB. Dari dua mobil yang membawa ke-65 anak punk itu ke SPN Seulawah, masing-masing ditempatkan sebanyak 32 orang dengan mendapat pengawalan polisi dan petugas Satpol PP.
Mereka tiba di SPN Seulawah, pukul 16.30 WIB dan langsung diminta mengikuti upacara yang dipimpin oleh Kapolresta Banda Aceh dan Kepala SPN Seulawah, AKBP Indra Gautama.
Selanjutnya, rambut-rambut mohawk yang menjadi ciri khas mereka itu pun dicukur, dan pakaian kumal mereka diganti dengan pakaian baru setelah dimandikan.
“Ini demi kebaikan mereka, karena kebanyakan mereka masih muda dan jalan hidup mereka masih panjang. Untuk mengembalikan mereka ke kehidupan normal, Pemko Banda Aceh harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit. Tapi, kalau itu memang yang terbaik bagi mereka, kami akan mengupayakannya semaksimal mungkin,” kata Illiza.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Armensyah Thay menambahkan, upaya pembinaan yang dilakukan oleh Pemko Banda Aceh ini, sangat baik dicontoh pemerintah provinsi atau kota lain di Indonesia.
“Meskipun dari 65 anak punk ini hanya 36 orang anak-anak Aceh dan selebihnya anak-anak dari luar Aceh, tapi kewajiban untuk memperbaiki kehidupan mereka merupakan tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Sebelumnya, Kapolda Aceh Irjen Pol Iskandar Hasan mengatakan, polisi memperlakukan mereka seperti itu jangan dianggap melanggar HAM, tapi untuk mendidik mereka kembali ke kehidupan normal.
“Mereka semua juga anak-anak bangsa yang perlu kita selamatkan,” kata Kapolda.

Friday, February 10, 2012

Cewek SMU Dengan Gaya Terbaik Tingkat Nasional


















Kuasa Doa Anak-anak




Mazmur 3 : Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.



Ketika Israel mengalami krisis ekonomi pada zaman Yoel, karena mengalami kekeringan, gagal panen, kebakaran hutan dan hama belalang (Yoel Pasal 1& 2), maka Yoel mengadakan gerakan doa bagi pemulihan bangsa. Yang menarik dari gerakan doa Yoel, ia juga memanggil anak-anak bahkan anak-anak yang menyusu (Yoel 2:16). Tuhanpun menjawab doa mereka,sehingga panen berlimpah dan makan hingga kenyang (Yoel 2:19-27) bahkan menjanjikan akan memenuhi mereka dengan Roh Nya (Yoel 2:28-29).
Ketika Israel mengalami krisis keamanan pada zaman Yosazat, karena musuh tiga bangsa,Moab Amon dan Meunim datang serentak (2 Tawarikh 20:1-3), maka YosafaT juga mengadakan gerakan doa nasional. Ternyata Yosafat juga mengajak anak-anak berdoa (2 Taw 20:13). Tuhan pun menjawab mereka dan berperang ganti mereka. Mereka ke medan perang menjumpai semua musuh sudah mati dan tinggal menjarah barang-barang berharga yang ditinggalkan musuh. Musuh berubah menjadi kurir pembawa berkat dan ketakutanberubah menjadi puji-pujian. (Ayat 24-26).2 Tawarikh 20:13 Sementara itu seluruh Yehuda berdiri di hadapan TUHAN, juga


segenap keluarga mereka dengan isteri dan anak-anak mereka.
Ketika bangsa kita mengalami krisis, banyak gereja, yayasan, jaringan dan pendeta, juga mengadakan gerakan doa, hanya saja caranya berbeda, karena banyak tempelan kertas di ruang doa atau catatan di undangan doa ‘DILARANG MEMBAWA ANAK-ANAK’ atau ‘ANAK KECIL DILARANG MASUK’. Mereka rupanya seperti murid-murid Yesus yang melarang anak-anak datang kepada-Nya.
Yosafat dan Yoel hidup setelah zaman Daud, bisa saja mereka diinspirasi oleh Mazmur 8:3di atas. Sementara gerakan doa oleh beberapa jaringan atau yayasan saat ini, banyak yang berupa ‘kelompok sosial’ bahkan ada yang menjadi ‘alat kendaraan politik’ serta ‘modal negosiasi’ untuk meminta kedudukan dalam struktur di berbagai lembaga, dengan membawa jaringan dan pengikut sebagai ‘kekuatan’. Karena itu tujuannya, maka tidak heran jika mereka
melarang anak-anak datang.
Beberapa kelompok lain berdoa, bukan untuk sebuah pemulihan, tetapi untuk‘menikmati’suasana doa, yang tentunya akan terganggu, jika ada anak-anak. Sementara TUHAN pasti tidak terganggu dengan adanya anak-anak, karena dimanapun anak-anak berada, di rumah, di ruang doa atau di jalanan, TUHAN memang melihat mereka. TUHAN rindu anak-anak ada di dalam hadiratNYA, hanya sayang banyak dihalang-halangi oleh ‘otoritas organisasi doa’.
Jika kita sungguh-sungguh merindukan pemulihan negeri ini, pemimpin, pendeta, gereja, jaringan dan yayasan kristen harus bertobat dan menjadi seperti anak kecil (Matius 18:3,4) supaya bisa masuk ‘Kerajaan Sorga’. Kerajaan Sorga bukan soal makanan tetapi ‘kuasa’ dan‘kuasa’ mengusir setan dengan kuasa roh Allah (Matius 12:28)
Nubuatan-nubuatan dari beberapa pemimpin dunia berikut ini bisa menjadikan arah kemana‘Generasi Baru’ hendak dibawa.
1. Kim Clement
Kalian mengatakan bahwa kebangunan rohani itu harus terjadi di dalam gereja. Tetapi Roh Tuhan mengatakan; “AKU tidak akan melakukannya lagi. AKU akan melakukan di sekolah – sekolah dan di kampus kampus. Aku akan memakai mereka yang disebut sebagai penginjil di sekolah-sekolah dan kampus-kampus.
AKU akan ke Taman Kanak-Kanak (TK) dan sekolah-sekolah dan memenuhi mereka dengan Roh-KU.
Dan akan terjadi terobosan di sekolah-sekolah dan Tuhan mengatakan bahwa anak-anak itu akan berlari-larian dari rumah ke rumah karena perubahan politik yang terjadi.“Doa dan pujian akan dibangun kembali dan Tuhan mengatakan bahwa mereka tidak akan berdoa dengan cara yang lama. Doa doa mati yang biasa dinaikkan kepada tuhan yang mati dan selesai. Mereka (anak-anak) akan berdoa kepada Yesus yang sudah bangkit dari kematian.AKU sedang membawa kuasa-KU dan akan membangkitkan mereka (anak-anak) di
jaman akhir ini!

2. Rick Joyner
“Salah satu ciri khusus penuaian yang akan terjadi adalah dibangkitkannya pelayan-pelayan Tuhan kaum muda. Para remaja bahkan anak-anak akan menjadi tulang punggung kebangunan rohani, dan para remaja ini akan mengusir setan, menyembuhkan penyakit, membangkitkan orang mati, dan membanjiri orang dengan Firman Tuhan, sehingga akan banyak terjadi pertobatan.”
“Sebagian akan menguasai seluruh rumah sakit dan lembaga rehabilitasi, menyembuhkan setiap penderita yang ada di dalamnya dengan penumpangan tangan ke gedung-gedung itu.
Selama penuaian dunia akan mengerti bahwa potensi anak-anak luar biasa seperti Firman Tuhan dalam Yesaya 8:18.”
Sesungguhnya, aku dan anak-anak yang telah diberikan Tuhan kepadaku adalah tanda dan alamat (bahasa Inggris terjemahannya ; tanda heran dan mujizat) diantara orang Israel dari TUHAN semesta alam yang diam di gunung Sion. Yesaya 8:18

3. John G. Lake
“Anak-anak itu bisa menangis dan meratap (berdoa) yang tidak bisa dilakukan oleh orang dewasa. Kalau kita mendengar ratapan anak-anak, ini artinya Yesus sudah diambang pintu.”

4. Rick Riding
“Mereka yang mau menerima kata nubuatan ini akan dipanggil masuk rencana akhir jaman Tuhan yang lain, yaitu kebangkitan laskar muda / anak-anak Kristus. Jangan memakai kirbat anggur pelayanan kaum muda yang lama. Model pelayanan baru akan dimuati dengan penyembahan, doa syafaat dan penginjilan dengan kedalaman dan intensitas yang akan banyak mengherankan banyak orang, yang akan dibawa memasuki penuaian yang sangat besar. Sewaktu Roh-Nya dicurahkan kepada generasi ini, Tuhan akan melakukannya dengan cepat dan kuat. Tuhan akan membiarkan kaum muda untuk mengalami proses-proses terobosan dan pengudusan yang lebih kuat lagi, seperti yang belum pernah terjadi.”

5. Rev. Bill Hamon“Akan terjadi bukan hanya kebangunan rohani kaum muda, tetapi revolusi kaum muda! Kalian akan pergi ke sekolah-sekolah, baik negri, swasta maupun privat. Kebangunan yang revolusioner sedang mendatangi sekolah-sekolah mulai dari Taman kanak-Kanak (TK) sampai kampus-kampus. Kalian akan menyapu seluruh dunia dengan Kerajaan Allah yang supra alami. Banyak kaum muda dan anak-anak yang akan aktif dengan melibatkan diri dalam doa doa keliling, pemahaman Alkitab, dan pertemuan-pertemuan kebangunan rohani.

Kalianlah Generasi Baru !!”“Kelompokmu akan merupakan generasi penuh dengan manifestasi Gerakan Kekudusan, dan akan menjadi Gerakan Mendirikan Kerajaan Allah, yang akan mengakhiri ‘pemulihan segala sesuatu’ (Kisah 3:21), dan menjadikan Yesus tidak tertahan lagi untuk turun dari Sorga dan memerintah di bumi. “

“Sampai hari ini Yesus tetap mengatakan agar kita membiarkan anak-anak untuk datang kepada-NYA, karena DIA akan memakainya dengan dahsyat. Yesus sangat bergairah dengan kelompok ini, karena merekalah yang akan membawa-Nya kembali sebagai Raja di bumi.Sekarang Tuhan mengunjungi remaja dan anak-anak kecil, membawa mereka memasuki karunia-karunia Roh Kudus dalam penglihatan dan kunjungan-kunjungan supra alami.”

“Mereka (anak-anak) bernubuat secara spesifik dan menyembuhkan orang sakit. Mereka akan menerima pewahyuan dari Yesus sehingga menjadikan mereka akan tahu bahwa anak Tuhan yang paling kecilpun, yang sudah ditutup bungkus dengan darah Yesus, yang mengenakan jubah kebenaran dan berpakaian pujian sanggup mengusir setan terbesar dari neraka.”

“Mereka akan seperti Daud-Daud kecil yang dengan berani menantang dan mengalahkan Goliat yang besar. Saya menantang para gembala kaum muda dan anak-anak untuk mengkotbahkan dan mengimpartasikan pewahyuan dan iman ini kepada mereka. Percayai akan kunjungan Tuhan dan bersiaplah untuk mengijinkan hal ini tejadi begitu sudah dimulai.”

“Kaum muda mulai mengandunglah dengan kunjungan ini. Berlapar dan berhauslah sampai kalian dipenuhi dengan kebenaran Tuhan, revolusi kebangunan rohani, dan gerakan-gerakan restorasi Allah yang lain!!! Sekarang mulailah bersiap diri sehingga kalian dipersiapkan untuk ikut ambil bagian dalam segala sesuatu yang Tuhan akan lakukan.”

“Generasimu akan mengalami semua apa yang para nabi katakan dan nubuatkan dan rindukan untuk ikut terlibat di dalamnya. Jangan kehilangan kesempatan untuk hari kunjungan Tuhan, karena kalianlah generasi yang telah ditetapkan dan generasi yang telah diberi kekhususan oleh Tuhan!

”Melihat nubuatan dan pewahyuan baik dari Firman Tuhan yang saya kemukakan di atas ataupun dari para pemimpin dunia, kini saatnya gereja perlu mengajak anak-anak bersama-sama melayani Tuhan, bukan sebagai obyek yang dilayani, tetapi juga sebagai subyek, teman pelayanan, bersama-sama melayani dan melibatkan mereka dalam pelayanan sejak usia dini. Beri kesempatan anak-anak terlibat pelayanan, bahkan bukan hanya di sekolah minggu atau ‘junior church’ atau ‘gereja anak’, tetapi juga di ibadah raya hari minggu dimana jemaat umum hadir, berikan beberapa anak terlibat melayani, entah sebagaiUsher , kolektan, singgers, berdoa setelah Firman, bahkan menyampaikan Firman !

“Aaaah mana bisa?” “Aahh belum saatnya” “Wah nanti bisa kacau” “Biarkan saja mereka di kelompok yang seusia, biarkan saja mereka melayani di ‘gereja anak’, khan sudah ada wadahnya sendiri” Ini kalimat yang biasa saya dengan dari ‘otoritas di struktur managemenorganisasi gereja’.Tuhan Yesus saja mengajarkan, jangan menganggap rendah seorang anak kecil (Matius 19:14), bahkan mengatakan, mereka (anak kecil) memiliki malaikat yang memandang wajah Bapa di sorga (Matius 18:10)Misalnya kita melibatkan 10.000 anak dalam gerakan doa nasional kita, maka akan ada 10.000 malaikat yang otomatis terlibat di dalam peperangan rohani.Alkitab menceritakan jawaban doa Daniel yang terlambat datang karena malaikat harus berperang dahulu melawan ‘penguasa persia’. Jangan-2 jawaban doa kita ‘tertunda’ karena tidak cukup banyak malaikat untuk melawan ‘penguasa nusantara’ yang memang dikenal dengan roh klenik, mistis, dukun danberbagai kuasa gelap lainnya.Jadi tunggu apa lagi? Siapa yang akan memulai sebuah revolusi pelayanan gereja, ‘tidak menganggap remeh mereka’ dengan melibatkan anak-anak? Anak-anak akan bernubuat, mendapat mimpi, tumpang tangan orang sakit dan kesembuhan terjadi? Anak-anak berdoa dan pemulihan terjadi? Atau… biarlah… lebih baik menjaga ketertiban dan biarlah ibadah berlangsung rapi seperti sedia kala…. jangan macam-macam.

Sumber : Jarot Wijanarko

puisi doa anak sekolah


Tuhan, sudah sering kali aku
meminta padaMu
Agar Tuhan mengganti guru
sekolah mingguku

Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu
yang tidak siap

Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu
yang sering terlambat

Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu
yang ketus dan galak

Jangan kirim padaku
seorang guru sekolah minggu
yang tidak sayang padaku


Tapi kirim seorang guru
yang baik seperti Yesus
Tidak usah indah suaranya
namun ramah senyumnya

Tidak usah cantik parasnya
namun menarik pribadinya
Tidak usah tegap badannya
namun lembut hatinya

Tidak usah bagus bajunya
namun rendah hatinya
Tidak usah baik ceritanya
namun Kristus hidupnya

Agar ketika aku sedih aku
dapat menangis dipelukannya
Ketika aku gembira dapat
tertawa bersamanya
Ketika mama dan papa
berselisih aku dapat berdoa dengannya

Tuhan, aku ingin guru
sekolah minggu yang baik seperti Yesus

Doa itu memang ditujukan
untuk guru sekolah minggu atau pendidik anak. Bila Saudara tergolong dalam golongan
mereka, maka Saudara sebaiknya memperhatikan doa anak tersebut. Saya sengaja
menunjukkan kepada Saudara doa ini. Dan ini adalah ungkapan hati seorang anak
sekolah minggu yang ia tulis sendiri. Berapa banyak guru sekolah minggu yang
seperti Yesus: penuh kasih, lembut dan selalu “welcome” kepada semua
anak dari semua golongan? Berapa banyak guru sekolah minggu atau pendidik anak
yang dapat menjadi ‘sahabat’ bagi anak-anak? Ruth Laufer pernah berkata
bahwa bila perkataan dan pengajaran yang akan kita sampaikan ingin diterima
anak, maka yang pertama harus diterima anak adalah pribadi kita. Kalau anak
sudah tidak tertarik kepada kita, karena kita garang, suka marah, tidak lembut
dan tidak mengasihi mereka, maka jangan harap apa yang kita sampaikan akan diterima
mereka.

Saya harap setelah guru-guru sekolah minggu dan para
pendidik rohani anak membaca doa ini, mereka akan berubah dan lebih banyak
belajar dari kehidupan Yesus yang penuh kasih kepada semua anak, baik miskin
atau kaya. Yang rendah hati, lemah lembut dan selalu penuh perhatian kepada
kelompok yang lemah ini. 

Kehidupan Doa Pelayan Anak (Guru Sekolah Minggu)


Mengapa kita harus berdoa? Apakah para pelayan anak (guru Sekolah Minggu) harus memiliki kehidupan doa? Secara sepintas pertanyaan ini kedengarannya aneh, karena kita semua tahu bahwa orang Kristen (apalagi guru Sekolah Minggu) harus berdoa. Tetapi dalam kenyataan, kalau mau jujur, pertanyaan di atas dijawab ya hanya sebatas teori, karena dalam praktek banyak guru Sekolah Minggu yang tidak sungguh-sungguh berdoa.
Dalam bukunya "Why Pray?", B.J. Willhite berkata bahwa kalau kita tidak berdoa maka kita berdosa, karena Alkitab berkata kita harus berdoa. Sebaliknya kalau kita berdoa, tetapi sebenarnya kita tidak percaya bahwa doa mempunyai kuasa maka sebenarnya kita adalah orang munafik. Sekarang pertanyaannya, mengapa banyak orang Kristen (termasuk guru Sekolah Minggu) tidak sungguh-sungguh berdoa, apalagi mempunyai kehidupan doa pribadi?

Apakah doa itu? Doa merupakan cara yang dipilih Allah untuk manusia berhubungan dengan Tuhan Allah. Ada banyak contoh di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah berkenan mendengarkan doa umat-Nya dan mereka mengalami hubungan yang indah dengan Tuhan di dalam doa-doanya. Tuhan Yesus sendiri tidak hanya tekun berdoa tetapi juga mengajarkan kepada murid-murid-Nya untuk berdoa. Di dalam Doa BAPA KAMI, yang diajarkan Tuhan Yesus, kita melihat secara jelas suatu pengakuan iman yang teguh, karena memang doa harus tumbuh dari dasar hati seorang yang percaya/beriman kepada Tuhan. Banyak orang tidak mengalami kuasa doa karena mereka sendiri tidak mengalami kuasa Tuhan dalam hidup mereka. Di sinilah sebenarnya masalah yang dialami orang Kristen. Jika Allah sendiri tidak hadir di dalam hidup kita, bagaimana kita mempunyai kerinduan untuk bersekutu dengan Dia dalam doa?
Sebagai pelayan Tuhan dan guru/pelayan sekolah minggu, sangatlah penting bagi kita untuk mempunyai kehidupan doa. Mengapa? Pertama, karena selama pelayananNya di dunia, dengan jelas Yesus memberikan teladan kehidupan yang penuh dengan doa (Markus 1:35; Lukas 22:39-41, dll.), bahkan setelah di surga pun Yesus masih berdoa bagi kita (Ibrani 7:25). Suatu kehidupan doa yang membawa pada pelayanan yang berhasil.
Kedua, di dalam Alkitab tidak dicatat tentang bagaimana Yesus mengajar murid-murid-Nya berkotbah atau mengajar, tetapi tentang bagaimana Tuhan Yesus mengajar mereka berdoa (Matius 6:5-15). Kalau Tuhan Yesus tidak mengganggap doa penting maka tidak perlu Ia mengajarkannya. Oleh karena itu, kalau Yesus mengajarkannya kepada kita maka kita tahu pasti bahwa itu sesuatu yang berguna dan berkenan kepada Allah.
Ketiga, tidak ada kebangunan rohani tanpa doa. Banyak kesaksian dari hamba-hamba Tuhan yang dipakai secara luar biasa menyatakan bahwa pelayanan mereka didukung oleh doa-doa dari banyak orang. Apakah Anda ingin agar pelayanan yang Tuhan berikan kepada anda menghasilkan jiwa-jiwa baru yang diselamatkan? Belajarlah berdoa! Karena dengan berdoa, Anda sebenarnya sedang mengakui bahwa kehendak Tuhanlah yang akan jadi. Dan kehendak Tuhan adalah agar anak-anak yang terhilang kembali ke dalam kuasa-Nya. Di sinilah Kerajaan-Nya menjadi nyata di dunia ini.
Kehidupan doa tidak terjadi begitu saja. Mungkin ada dari anda yang berkata: "Saya rindu bisa berdoa secara rutin, tapi selalu gagal" atau "Saya sudah berdoa tetapi tidak ada pengaruhnya." Untuk dapat berdoa dengan benar perlu latihan dan perlu disiplin yang kuat. Dan itu harus Anda dapatkan perlahan-lahan, tapi kalau anda tekun anda pasti akan melihat hasilnya. Kalau anda ingin belajar dengan benar mulailah dengan belajar doa BAPA KAMI seperti yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Matius 6:5-15. Cobalah mengerti isi Doa yang indah itu; selidiki maknanya yang sangat kaya dan mintalah agar Roh Kudus sendiri yang menolong Anda mengaminkan kebenarannya.
Bagaimana anda bisa menularkan ini kepada teman-teman guru Sekolah Minggu yang lain? Berikut ini adalah saran-saran praktis:
Mulailah dengan diri Anda sendiri. Jika anda mengalami kesukaan dalam berdoa, pasti semangat Anda akan menular.
Sediakan waktu yang cukup untuk bersama-sama belajar merenungkan Doa BAPA KAMI (Mat 6:5-15) dan belajar berdoa bersama.
Undanglah orang-orang yang selama ini mempunyai beban dan kerinduan untuk suatu kebangunan rohani. Yang penting bukan kuantitas/jumlah orang yang ikut tapi kesehatian dan kerinduan mereka.
Mulailah kehidupan yang selalu mengutamakan Tuhan (Mat 6:33).
Ajaklah teman-teman doa anda untuk melakukan hal yang sama.
Jika mencapai jumlah yang besar, mulailah bekali mereka untuk menggerakkan dan memimpin anak-anak untuk juga belajar berdoa. Jangan dipecah menjadi kelompok-kelompok kecil, tapi ubahlah mereka menjadi pemimpin-pemimpin untuk menjangkau anak-anak Sekolah Minggu.
Lengkapi mereka dengan pengalaman merenungkan Firman Tuhan bersama dan terus-menerus hidup dalam kesungguhan melayani Tuhan.
Materi doa akan muncul dari kehidupan doa yang hidup. Kita berdoa bukan untuk mengajukan sejumlah daftar permintaan dari yang kita inginkan, tapi doa adalah memohon supaya Tuhan yang membukakan hati dan pikiran kita untuk melihat apa yang Tuhan kehendaki

FOTO" KEHIDUPAN PERJUANGAN ANAK SEKOLAH









Beragam Perilaku Anak Sekolah Masa Kini


Zaman benar-benar telah berubah dengan cepatnya. Sulit kita membendung kemajuan itu meskipun banyak dampak buruk mulai terlihat. Beragam polah anak terlihat kasat mata. Mereka tak lagi segan berbuat asusila meskipun dipandang ribuan mata. Dan beragam perbuatan lain kian menenggelamkan norma susila. Lagi-lagi, kita mesti mewaspadainya karena semua itu dapat berdampak buruk bagi diri, pelaku, keluarga, dan bangsa.
Pagi hingga siang ini, saya berusaha memerhatikan lingkungan sekitar. Saya terpukau dengan beragam polah anak sekolah masa kini. Banyak hal teramat cepat berubah dibandingkan zaman saya dahulu. Jika perubahan itu mengarah kepada kondisi positif, tentunya itu dapat menjadi berita baik. Namun, justru perubahan itu mengarah kepada sesuatu yang negatif. Oleh karena itu, marilah kita mencoba merenungkan kondisi itu sembari berusaha mengembalikan ketidakmapanan itu menuju kondisi yang lebih santun.
Naik Onthel vs Naik Motor/ Mobil


Perubahan jenis kendaraan benar-benar menggurita hingga pedesaan. Meskipun saya bertempat tinggal nun jauh di kampong, anak-anak atau pelajar masa kini nyaris tidak lagi naik sepeda angin atau onthel. Rerata anak sekolah masa kini memilih naik motor, mobil, atau justru memilih jalan kaki. Mereka sering merasa malu kepada temannya jika naik onthel meskipun tiada seorang pun memermalukannya. Jelas kondisi itu memerparah konsumsi BBM dan menambah kemacetan. Mengapa demikian? Karena saya mudah sekali mendapati anak SD sudah naik motor untuk pergi ke sekolahnya.
Belajar Kelompok vs Malas Belajar
Tadi saya sempat berdiskusi dengan beberapa anak sekolah. Lalu, saya menanyakan kebiasaan anak jika berada di rumah. Berapa jamkah mereka belajar dan berapa jamkah mereka bermain? Sungguh jawaban mereka teramat mencengangkan. Mereka hanya belajar jika esoknya diadakan ulangan dan banyak waktu dihabiskan untuk bermain-main. Mereka teramat jarang belajar kelompok karena tiada satu pun temannya juga mengajak belajar. Rerata mereka hanya belajar jika sudah dimarahi oang tuanya.
Mainan Tradisional vs HP
Teramat jarang anak masa kini mengenal permainan tradisional. Rerata mereka mengenal dan mahir memainkan jenis permainan masa kini. Mereka sangat lihat bermain play station (PS) atau HP. Bahkan, mereka begitu memiliki keinginan kuat untuk membeli beragam jenis gameterbaru daripada berusaha memelajari jenis permainan dahulu. Maka, tak ayal jenis permainan tradisional kian ditinggalkannya. Teramat menyedihkan kondisi di atas!


Pacaran vs Pasangan

Anak sekolah sekarang mengenal istilah baru untuk berpacaran. Mereka tak lagi memanggil pasangannya dengan sebutan pacarmu. Mereka sudah menggunakan istilah bojomuatau suami/ istrimu. Saya tidak menyelidiki kasus ini lebih lanjut tentang penggunaan istilah ini. Saya hanya sering mendengar perkataan-perkataan anak-anak yang sering menyebut ungkapan pasangan.

Bekal vs Uang Saku
Semua anak sekolah pasti dibekali orang tuanya. Dahulu, anak sekolah sering membawa bekal dari rumah. Beragam jenis makanan dibawa dan dimakan bersama-sama temannya dengan bertukar makanan kala jam istirahat. Namun, anak sekolah masa kini terlihat enggan membawa bekal dari rumah. Mereka lebih suka membawa uang saku daripada membawa bekal meskipun terbuat dari makanan lezat dan bergizi. Pengaruh konsumsi makanan instan telah merasuk ke kehidupan anak sekolah.