PASANG IKLAN ANDA

Friday, February 10, 2012

Kehidupan Doa Pelayan Anak (Guru Sekolah Minggu)


Mengapa kita harus berdoa? Apakah para pelayan anak (guru Sekolah Minggu) harus memiliki kehidupan doa? Secara sepintas pertanyaan ini kedengarannya aneh, karena kita semua tahu bahwa orang Kristen (apalagi guru Sekolah Minggu) harus berdoa. Tetapi dalam kenyataan, kalau mau jujur, pertanyaan di atas dijawab ya hanya sebatas teori, karena dalam praktek banyak guru Sekolah Minggu yang tidak sungguh-sungguh berdoa.
Dalam bukunya "Why Pray?", B.J. Willhite berkata bahwa kalau kita tidak berdoa maka kita berdosa, karena Alkitab berkata kita harus berdoa. Sebaliknya kalau kita berdoa, tetapi sebenarnya kita tidak percaya bahwa doa mempunyai kuasa maka sebenarnya kita adalah orang munafik. Sekarang pertanyaannya, mengapa banyak orang Kristen (termasuk guru Sekolah Minggu) tidak sungguh-sungguh berdoa, apalagi mempunyai kehidupan doa pribadi?

Apakah doa itu? Doa merupakan cara yang dipilih Allah untuk manusia berhubungan dengan Tuhan Allah. Ada banyak contoh di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah berkenan mendengarkan doa umat-Nya dan mereka mengalami hubungan yang indah dengan Tuhan di dalam doa-doanya. Tuhan Yesus sendiri tidak hanya tekun berdoa tetapi juga mengajarkan kepada murid-murid-Nya untuk berdoa. Di dalam Doa BAPA KAMI, yang diajarkan Tuhan Yesus, kita melihat secara jelas suatu pengakuan iman yang teguh, karena memang doa harus tumbuh dari dasar hati seorang yang percaya/beriman kepada Tuhan. Banyak orang tidak mengalami kuasa doa karena mereka sendiri tidak mengalami kuasa Tuhan dalam hidup mereka. Di sinilah sebenarnya masalah yang dialami orang Kristen. Jika Allah sendiri tidak hadir di dalam hidup kita, bagaimana kita mempunyai kerinduan untuk bersekutu dengan Dia dalam doa?
Sebagai pelayan Tuhan dan guru/pelayan sekolah minggu, sangatlah penting bagi kita untuk mempunyai kehidupan doa. Mengapa? Pertama, karena selama pelayananNya di dunia, dengan jelas Yesus memberikan teladan kehidupan yang penuh dengan doa (Markus 1:35; Lukas 22:39-41, dll.), bahkan setelah di surga pun Yesus masih berdoa bagi kita (Ibrani 7:25). Suatu kehidupan doa yang membawa pada pelayanan yang berhasil.
Kedua, di dalam Alkitab tidak dicatat tentang bagaimana Yesus mengajar murid-murid-Nya berkotbah atau mengajar, tetapi tentang bagaimana Tuhan Yesus mengajar mereka berdoa (Matius 6:5-15). Kalau Tuhan Yesus tidak mengganggap doa penting maka tidak perlu Ia mengajarkannya. Oleh karena itu, kalau Yesus mengajarkannya kepada kita maka kita tahu pasti bahwa itu sesuatu yang berguna dan berkenan kepada Allah.
Ketiga, tidak ada kebangunan rohani tanpa doa. Banyak kesaksian dari hamba-hamba Tuhan yang dipakai secara luar biasa menyatakan bahwa pelayanan mereka didukung oleh doa-doa dari banyak orang. Apakah Anda ingin agar pelayanan yang Tuhan berikan kepada anda menghasilkan jiwa-jiwa baru yang diselamatkan? Belajarlah berdoa! Karena dengan berdoa, Anda sebenarnya sedang mengakui bahwa kehendak Tuhanlah yang akan jadi. Dan kehendak Tuhan adalah agar anak-anak yang terhilang kembali ke dalam kuasa-Nya. Di sinilah Kerajaan-Nya menjadi nyata di dunia ini.
Kehidupan doa tidak terjadi begitu saja. Mungkin ada dari anda yang berkata: "Saya rindu bisa berdoa secara rutin, tapi selalu gagal" atau "Saya sudah berdoa tetapi tidak ada pengaruhnya." Untuk dapat berdoa dengan benar perlu latihan dan perlu disiplin yang kuat. Dan itu harus Anda dapatkan perlahan-lahan, tapi kalau anda tekun anda pasti akan melihat hasilnya. Kalau anda ingin belajar dengan benar mulailah dengan belajar doa BAPA KAMI seperti yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Matius 6:5-15. Cobalah mengerti isi Doa yang indah itu; selidiki maknanya yang sangat kaya dan mintalah agar Roh Kudus sendiri yang menolong Anda mengaminkan kebenarannya.
Bagaimana anda bisa menularkan ini kepada teman-teman guru Sekolah Minggu yang lain? Berikut ini adalah saran-saran praktis:
Mulailah dengan diri Anda sendiri. Jika anda mengalami kesukaan dalam berdoa, pasti semangat Anda akan menular.
Sediakan waktu yang cukup untuk bersama-sama belajar merenungkan Doa BAPA KAMI (Mat 6:5-15) dan belajar berdoa bersama.
Undanglah orang-orang yang selama ini mempunyai beban dan kerinduan untuk suatu kebangunan rohani. Yang penting bukan kuantitas/jumlah orang yang ikut tapi kesehatian dan kerinduan mereka.
Mulailah kehidupan yang selalu mengutamakan Tuhan (Mat 6:33).
Ajaklah teman-teman doa anda untuk melakukan hal yang sama.
Jika mencapai jumlah yang besar, mulailah bekali mereka untuk menggerakkan dan memimpin anak-anak untuk juga belajar berdoa. Jangan dipecah menjadi kelompok-kelompok kecil, tapi ubahlah mereka menjadi pemimpin-pemimpin untuk menjangkau anak-anak Sekolah Minggu.
Lengkapi mereka dengan pengalaman merenungkan Firman Tuhan bersama dan terus-menerus hidup dalam kesungguhan melayani Tuhan.
Materi doa akan muncul dari kehidupan doa yang hidup. Kita berdoa bukan untuk mengajukan sejumlah daftar permintaan dari yang kita inginkan, tapi doa adalah memohon supaya Tuhan yang membukakan hati dan pikiran kita untuk melihat apa yang Tuhan kehendaki

No comments:

Post a Comment